Finance

Apa saja Perbedaan Debit dan Kredit dalam Akuntansi! Ini Penjelasannya

Sebagian besar dari kita mungkin sudah sering mendengar istilah debit dan kredit, namun mungkin tidak banyak yang tahu atau masih bingung mengenai perbedaan debit dan kredit itu sendiri. Apalagi jika Anda tidak berurusan dengan dunia finansial atau keuangan.

Pengertian Debit dan Kredit

Debit dan kredit merupakan istilah yang tidak dapat dipisahkan dari finansial, termasuk pada akuntansi. Hal ini ditunjukkan dengan seringnya dua istilah ini muncul saat membahas keuangan. Istilah debit dan kredit akan selalu berdampingan pada sebuah transaksi karena saling berhubungan erat dan saling melengkapi.

Perbedaan debit dan kredit paling mendasar terdapat pada pengertian istilah itu sendiri. Debit dapat diartikan sebagai bertambahnya uang, sedangkan kredit dapat diartikan sebagai keluarnya atau berkurangnya uang dalam proses transaksi.

Dalam istilah perbankan, kredit memiliki arti yang sedikit berbeda, yaitu dikenal sebagai penyedia uang atas kesepakatan pinjam meminjam antara pihak bank dengan nasabahnya, yang dalam hal ini adalah pihak peminjam. Dalam kegiatan ini, pihak bank akan memberikan jangka waktu tertentu kepada nasabah dalam melunasi pinjaman mereka.

Akan tetapi, perbedaan debit dan kredit tidak bisa diartikan sebagai bertambah atau berkurangnya uang saja. Dalam laporan keuangan seperti akuntansi, debit dan kredit memiliki perbedaan yang tidak sesederhana itu.

Sebelum membahas lebih jauh mengenai perbedaan debit dan kredit dalam istilah akuntansi, berikut ini uraian penjelasan dari debit dan kredit itu sendiri untuk membantu Anda agar lebih mudah memahami perbedaannya secara menyeluruh.

Pengertian Debit

Kata debit sendiri berasal dari bahasa Latin ‘debere’ yang memiliki arti aset dan biaya mengalami peningkatan atau kenaikan dalam pencatatan akuntansi. Peningkatan aset yang dimaksud bisa berupa bertambahnya uang, peralatan, perlengkapan, bahkan aset tidak berwujud seperti sewa dan piutang. Perlu diketahui juga bahwa pencatatan debit umumnya berada di sebelah kiri.

Pengertian Kredit

Sama halnya dengan debit, kata kredit juga berasal dari bahasa Lain, yaitu ‘cedere’. Dalam pencatatan akuntansi, kredit bisa diartikan sebagai akun hutang dan ekuitas yang mengalami kenaikan atau peningkatan.

Apabila aset atau beban berada pada posisi kredit, maka bisa diartikan terdapat atau terjadi pengurangan pada akun tersebut. Begitu pula sebaliknya, apabila terjadi peningkatan atau kenaikan pada akun tersebut, maka akun hutang, akumulasi, dan ekuitas berada pada posisi debit.

Perbedaan Debit dan Kredit dalam Akuntansi

Dalam akuntansi, akun debit dan kredit akan selalu terpengaruh dalam setiap pembuatan transaksi. Setiap terjadi transaksi, maka transaksi tersebut akan dicatat dalam masing-masing satu akun debit dan satu akun kredit. Banyaknya akun yang dicatat dalam setiap transaksi tidak memiliki jumlah batasan, namun minimal terdapat dua akun untuk dicatat.

Pada setiap transaksi yang terjadi, jumlah transaksi yang dicatat dalam akun debit dan kredit harus sama satu sama lain. Dengan begitu, transaksi yang terjadi tersebut bisa disebut balance atau seimbang. Apabila pada akhirnya sebuah transaksi terbilang tidak seimbang, maka hal ini juga akan mempengaruhi laporan keuangan.

Hal tersebut juga menunjukkan bahwa akun debit dan kredit merupakan hal yang penting dalam pencatatan transaksi dia kolom dalam akuntansi. Untuk memahami lebih jauh mengenai pencatatan transaksi akuntansi, berikut ini beberapa acuan atau patokan perbedaan debit dan kredit yang wajib Anda ketahui.

  1. Dalam akun buku besar, debit mengacu pada sisi sebelah kiri, sedangkan kredit berada pada sisi sebelah kanan. Sementara dalam akun rekening pribadi, akun debit akan mencatat penerima, sedangkan akun kredit akan mencatat pemberi.
  2. Pada neraca pembayaran, semua transaksi keuangan yang masuk akan tercatat pada akun debit. Begitu pula sebaliknya, semua transaksi yang keluar akan tercatat dalam akun kredit.
  3. Dalam laporan laba rugi, semua pengeluaran dan kerugian akan tercatat dalam debit. Sedangkan kredit akan mencatat semua pendapatan.
  4. Cash, inventaris, mesin, perlengkapan, tanah, bangunan, dan asuransi dapat menyebabkan kenaikan atau peningkatan debit. Sedangkan peningkatan dana pemegang saham, biaya, laba tertahan, dan hutang bisa menyebabkan peningkatan kredit.

Dari uraian di atas, bisa diambil kesimpulan bahwa perbedaan debit dan kredit adalah sebagai berikut.

  1. Pengurangan nominal uang akan tercatat pada akun debit, sedangkan di mana uang bertambah akan tercatat pada akun kredit.
  2. Jika dikaitkan dengan kegiatan perbankan, maka transaksi debit bisa diartikan sebagai kegiatan menabung, sedangkan transaksi kredit bisa diartikan sebagai kegiatan meminjam uang.
  3. Debit bisa diartikan sebagai kegiatan pencatatan tentang berkurangnya nilai tabungan atau deposito.

Penggunaan Debit dan Kredit dalam Akuntansi

Setelah mengetahui pengertian dan perbedaan debit dan kredit, selanjutnya kita akan membahas penggunaan kedua istilah tersebut dalam ilmu akuntansi. Hal ini bertujuan agar Anda bisa lebih memahami perbedaan kedua istilah tersebut. Berikut ini beberapa nama akun dalam akuntansi yang menggunakan istilah debit dan kredit.

Aset

Akun pertama yang berhubungan dengan penggunaan debit dan kredit dan berhubungan dengan istilah tersebut dalam akuntansi adalah aset. Aset atau yang biasa disebut harta ini terbagi menjadi dua, yaitu aset tetap dan aset tidak lancar.

Aset lancar merupakan harta yang paling mudah untuk dicairkan atau bersifat likuid. Adapun akun likuid yang termasuk dalam aset lancar adalah kas, mesin, kendaraan, peralatan kantor, dan lain sebagainya. Apabila aset bertambah, maka posisinya akan berada di debit dan jika aset berkurang maka posisinya akan berada di kredit.

Expenses (Beban)

Beban bisa diartikan sebagai perbelanjaan yang harus dilakukan agar usaha atau bisnis yang dimiliki bisa terus berjalan. Beban atau expenses ini juga akan ikut bertambah jika didebitkan, serta sebaliknya, yaitu akan berkurang apabila dikreditkan.

Liabilitas dan Ekuitas

Istilah debit dan kredit juga digunakan dalam akun liabilitas atau hutang dan juga ekuitas. Misalnya sebuah perusahaan melakukan pinjaman ke sebuah bank sebesar Rp. 75.000.000 sebagai modal awal untuk melakukan usaha. Maka dari jurnal tersebut kita bisa mengetahui bahwa kas bertambah sebesar Rp 75.000.000 dari pinjaman bank.

Akumulasi

Akun terakhir yang berhubungan dengan debit dan kredit adalah akumulasi. Akumulasi ini sendiri merupakan salah satu bagian dari aset tidak lancar yang bisa bertambah atau meningkat nilainya jika dikreditkan.

Dalam neraca pembayaran, akumulasi ini nantinya akan mengurangi nilai aset tetap, seperti kendaraan, mesin, dan alat. Mencatat akumulasi kendaraan, mesin, atau alat ini akan memudahkan kita dalam melakukan penilaian aset tersebut. Apakah aset tersebut akan mengalami keuntungan atau kerugian saat dijual kembali.

Setelah melihat seluruh penjelasan di atas, perbedaan debit dan kredit terlihat sangat menonjol, namun juga tidak bisa dipisahkan satu asma lain karena selalu berhubungan dab berkaitan erat dalam setiap kegiatan transaksi. Selain itu, pengelolaan keuangan bisnis atau perusahaan ternyata tidak hanya sekedar mengatur keuangan saja. Pengetahuan tentang debit dan kredit serta kaitannya juga sangat penting untuk diketahui dalam menunjang berjalannya bisnis.

Related Posts